INDONESIA SNEAKER TEAM



Bisnis.com, JAKARTA--Salah satu komunitas sneaker yang eksis sejak lama di Indonesia adalah Indonesia Sneaker Team.
Walau nama Indonesia Sneaker Team baru tercetus pada 2011, telah lama komunitas ini bertemu dalam forum online di Kaskus dengan nama Sneaker Addict.
Perkumpulan pencinta sepatu ini tadinya hanya muncul di dunia maya, kemudian beberapa orang di antaranya mencetuskan komunitas yakni Indonesia Sneaker Team (IST). Sejak 2011, banyak anggota baru yang bergabung di fanpage Facebook IST, berkisar 70 ribu anggota seluruh Indonesia.
“Sebenarnya enggak bersyarat untuk masuk IST, yang penting dia memakai sepatu orisinal,” kata Dayu Yudana Putra, salah satu anggota IST. IST merupakan komunitas yang terbuka terhadap semua orang yang menyukai sneaker dari semua jenis merek.  
Dari situ, para anggota banyak berbagi foto, pertanyaan, ilmu soal sneaker, sejarah sneaker, dan sebagainya. Diskusi daring itu kemudian berlanjut dalam pertemuan-pertemuan informal alias nongkrong bersama.
Umumnya IST banyak berdiskusi dan memberikan edukasi mengenai sejarah sneaker, desainer sneaker, dan cerita-cerita unik di balik pembuatan sneaker. Tim IST juga kerap menulis artikel di laman web IST seputar sneaker untuk menambah pengetahuan para pencinta sneaker.
Selain gathering, IST juga melakukan kegiatan sosial, membuat merchandise ala IST, dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan sneaker di Indonesia. Dari berbagai kegiatan kumpul itu, mereka kemudian membuka cabang lagi untuk daerah lain sesuai domisili anggota IST seperti IST Bandung, IST Bekasi, IST Tangerang, IST Sukabumi, IST Yogyakarta dan daerah lainnya.
IST juga memiliki laman web resmi serta akun media sosial. Dayu mengatakan setiap akun ini memiliki pengelolanya masing-masing untuk tetap menjaga keberlangsungan komunitas.
 IST juga sering diundang oleh perusahaan sneaker dalam event perusahaan misalnya pembukaan toko baru maupun event internasional seputar sneaker. Gathering para pencinta sneaker tersebut tidak hanya memperluas lingkup pertemanan, tetapi juga ajang berbagi ilmu mengenai sneaker.
Mendapat kesempatan lebih besar lagi, kini IST juga bekerja sama dengan berbagai merek sneakerlokal maupun internasional. “Tahun ini ada beberapa tawaran kerja sama dengan Puma, Bata, dan salah satu merek lokal Pierro,” kata Dayu. Bentuk kerja samanya biasanya berbentuk konten review sepatu dan peluncuran seri limited edition dengan logo IST.
Urban Sneaker Society juga punya cerita sendiri dalam berkomunitas. Bermula dari kegiatan UrbanSneaker Society 2018 di Jakarta mendapat animo besar dari masyarakat, komunitas Urban SneakerSociety eksis hingga hari ini.
Kehadiran lebih dari 15.000 orang dalam kegiatan tersebut membuat tim Urban Sneaker Society mengambil peluang. Melihat potensi yang besar dari peminat sneaker itu, Urban Sneaker Society (USS) melebarkan sayap menjadi tim komunitas yang beranggotakan lebih dari 50 orang.
“USS hadir sebagai media informasi soal sneaker di Indonesia, misalnya soal perilisan sneaker baru di Indonesia,” kata salah satu pendiri Urban Sneaker Society Jeffry Jouw. Sebetulnya kata Jeffry, komunitas ini terbuka bagi siapa saja pencinta sneaker yang ingin bergabung.
USS juga memiliki akun Youtube yang menghadirkan konten-konten seputar sneaker. “Jadi USS menyediakan platform untuk para anggota berkreasi dan memberikan informasi mengenai sneaker, sesuai dengan jenis dan merek sneaker yang paling dikuasainya” kata Jeffry. Karena merek sneakeryang beredar di Indonesia juga banyak, maka anggota USS diberdayakan untuk memberikan edukasi atau informasi tersebut.
USS berkegiatan sebagai pembuat event, agensi, dan media seputar sneaker. Sejauh ini kegiatan USS cukup beragam mulai dari membuat review sepatu, workshop, dan meramaikan kegiatan-kegiatan sneaker di Indonesia.
Anda mungkin baru mengenal istilah sneakers, sebutan untuk sepatu olahraga, selama beberapa tahun terakhir. Namun, budaya dan popularitas sepatu ini di Indonesia ternyata sudah dimulai sejak ’90-an. Hal ini diungkapkan oleh Pandu Polo, perwakilan dari Indonesia Sneaker Team dalam acara konferensi pers Sneakerpeak Kemang di Main Lobby Lippo Mall Kemang, kemarin (21/4/2017). “Di Indonesia sendiri, kita mulainya dari ’90-an akhir karena pengaruh dari popularitas skateboard di Indonesia. Pada waktu itu, yang populer pasti Nike dan Adidas,” katanya. Namun, perkembangan tren sneakers di Indonesia menjadi semakin cepat, terutama pada lima tahun terakhir, sehingga kini masyarakat Indonesia tidak hanya mengenal kedua label itu saja. “Semua brand berlomba-lomba naikin popularitas dengan kerjasama sama artist,” katanya. Hal ini tentu tidak lepas dari peran komunitas sneakers di Indonesia seperti Indonesia Sneaker Team. Bludshot, pendiri komunitas online fotografi yang berfokus pada budaya sneakers Team Cozy, berkata bahwa budaya sneakers di Indonesia berbeda dengan di Amerika Serikat yang lebih individualistis. “Di Amerika, ada dinding yang membatasi satu kolektor dengan kolektor lainnya. Jadi, Anda harus mengenal seseorang yang penting untuk mengetahui dan membeli koleksinya. Namun, kalau di Indonesia, hal ini jadi lebih gampang karena ada komunitasnya,” ucapnya. (Baca juga: 10 Sneakers Legendaris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan “Sneakers” Mulai Tren di Indonesia?", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/04/22/140600620/kapan.sneakers.mulai.tren.di.indonesia..
Penulis : Shierine Wangsa Wibawa
Anda mungkin baru mengenal istilah sneakers, sebutan untuk sepatu olahraga, selama beberapa tahun terakhir. Namun, budaya dan popularitas sepatu ini di Indonesia ternyata sudah dimulai sejak ’90-an. Hal ini diungkapkan oleh Pandu Polo, perwakilan dari Indonesia Sneaker Team dalam acara konferensi pers Sneakerpeak Kemang di Main Lobby Lippo Mall Kemang, kemarin (21/4/2017). “Di Indonesia sendiri, kita mulainya dari ’90-an akhir karena pengaruh dari popularitas skateboard di Indonesia. Pada waktu itu, yang populer pasti Nike dan Adidas,” katanya. Namun, perkembangan tren sneakers di Indonesia menjadi semakin cepat, terutama pada lima tahun terakhir, sehingga kini masyarakat Indonesia tidak hanya mengenal kedua label itu saja. “Semua brand berlomba-lomba naikin popularitas dengan kerjasama sama artist,” katanya. Hal ini tentu tidak lepas dari peran komunitas sneakers di Indonesia seperti Indonesia Sneaker Team. Bludshot, pendiri komunitas online fotografi yang berfokus pada budaya sneakers Team Cozy, berkata bahwa budaya sneakers di Indonesia berbeda dengan di Amerika Serikat yang lebih individualistis. “Di Amerika, ada dinding yang membatasi satu kolektor dengan kolektor lainnya. Jadi, Anda harus mengenal seseorang yang penting untuk mengetahui dan membeli koleksinya. Namun, kalau di Indonesia, hal ini jadi lebih gampang karena ada komunitasnya,” ucapnya. (Baca juga: 10 Sneakers Legendaris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan “Sneakers” Mulai Tren di Indonesia?", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/04/22/140600620/kapan.sneakers.mulai.tren.di.indonesia..
Penulis : Shierine Wangsa Wibawav
Penulis Shierine Wangsa Wibawa | EditorShierine Wangsa Wibawa KOMPAS.com -- Anda mungkin baru mengenal istilah sneakers, sebutan untuk sepatu olahraga, selama beberapa tahun terakhir. Namun, budaya dan popularitas sepatu ini di Indonesia ternyata sudah dimulai sejak ’90-an. Hal ini diungkapkan oleh Pandu Polo, perwakilan dari Indonesia Sneaker Team dalam acara konferensi pers Sneakerpeak Kemang di Main Lobby Lippo Mall Kemang, kemarin (21/4/2017). “Di Indonesia sendiri, kita mulainya dari ’90-an akhir karena pengaruh dari popularitas skateboard di Indonesia. Pada waktu itu, yang populer pasti Nike dan Adidas,” katanya. Namun, perkembangan tren sneakers di Indonesia menjadi semakin cepat, terutama pada lima tahun terakhir, sehingga kini masyarakat Indonesia tidak hanya mengenal kedua label itu saja. “Semua brand berlomba-lomba naikin popularitas dengan kerjasama sama artist,” katanya. Hal ini tentu tidak lepas dari peran komunitas sneakers di Indonesia seperti Indonesia Sneaker Team. Bludshot, pendiri komunitas online fotografi yang berfokus pada budaya sneakers Team Cozy, berkata bahwa budaya sneakers di Indonesia berbeda dengan di Amerika Serikat yang lebih individualistis. “Di Amerika, ada dinding yang membatasi satu kolektor dengan kolektor lainnya. Jadi, Anda harus mengenal seseorang yang penting untuk mengetahui dan membeli koleksinya. Namun, kalau di Indonesia, hal ini jadi lebih gampang karena ada komunitasnya,” ucapnya. (Baca juga: 10 Sneakers Legendaris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan “Sneakers” Mulai Tren di Indonesia?", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/04/22/140600620/kapan.sneakers.mulai.tren.di.indonesia..
Penulis : Shierine Wangsa Wibawa
Penulis Shierine Wangsa Wibawa | EditorShierine Wangsa Wibawa KOMPAS.com -- Anda mungkin baru mengenal istilah sneakers, sebutan untuk sepatu olahraga, selama beberapa tahun terakhir. Namun, budaya dan popularitas sepatu ini di Indonesia ternyata sudah dimulai sejak ’90-an. Hal ini diungkapkan oleh Pandu Polo, perwakilan dari Indonesia Sneaker Team dalam acara konferensi pers Sneakerpeak Kemang di Main Lobby Lippo Mall Kemang, kemarin (21/4/2017). “Di Indonesia sendiri, kita mulainya dari ’90-an akhir karena pengaruh dari popularitas skateboard di Indonesia. Pada waktu itu, yang populer pasti Nike dan Adidas,” katanya. Namun, perkembangan tren sneakers di Indonesia menjadi semakin cepat, terutama pada lima tahun terakhir, sehingga kini masyarakat Indonesia tidak hanya mengenal kedua label itu saja. “Semua brand berlomba-lomba naikin popularitas dengan kerjasama sama artist,” katanya. Hal ini tentu tidak lepas dari peran komunitas sneakers di Indonesia seperti Indonesia Sneaker Team. Bludshot, pendiri komunitas online fotografi yang berfokus pada budaya sneakers Team Cozy, berkata bahwa budaya sneakers di Indonesia berbeda dengan di Amerika Serikat yang lebih individualistis. “Di Amerika, ada dinding yang membatasi satu kolektor dengan kolektor lainnya. Jadi, Anda harus mengenal seseorang yang penting untuk mengetahui dan membeli koleksinya. Namun, kalau di Indonesia, hal ini jadi lebih gampang karena ada komunitasnya,” ucapnya. (Baca juga: 10 Sneakers Legendaris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan “Sneakers” Mulai Tren di Indonesia?", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/04/22/140600620/kapan.sneakers.mulai.tren.di.indonesia..
Penulis : Shierine Wangsa Wibawa
Penulis Shierine Wangsa Wibawa | EditorShierine Wangsa Wibawa KOMPAS.com -- Anda mungkin baru mengenal istilah sneakers, sebutan untuk sepatu olahraga, selama beberapa tahun terakhir. Namun, budaya dan popularitas sepatu ini di Indonesia ternyata sudah dimulai sejak ’90-an. Hal ini diungkapkan oleh Pandu Polo, perwakilan dari Indonesia Sneaker Team dalam acara konferensi pers Sneakerpeak Kemang di Main Lobby Lippo Mall Kemang, kemarin (21/4/2017). “Di Indonesia sendiri, kita mulainya dari ’90-an akhir karena pengaruh dari popularitas skateboard di Indonesia. Pada waktu itu, yang populer pasti Nike dan Adidas,” katanya. Namun, perkembangan tren sneakers di Indonesia menjadi semakin cepat, terutama pada lima tahun terakhir, sehingga kini masyarakat Indonesia tidak hanya mengenal kedua label itu saja. “Semua brand berlomba-lomba naikin popularitas dengan kerjasama sama artist,” katanya. Hal ini tentu tidak lepas dari peran komunitas sneakers di Indonesia seperti Indonesia Sneaker Team. Bludshot, pendiri komunitas online fotografi yang berfokus pada budaya sneakers Team Cozy, berkata bahwa budaya sneakers di Indonesia berbeda dengan di Amerika Serikat yang lebih individualistis. “Di Amerika, ada dinding yang membatasi satu kolektor dengan kolektor lainnya. Jadi, Anda harus mengenal seseorang yang penting untuk mengetahui dan membeli koleksinya. Namun, kalau di Indonesia, hal ini jadi lebih gampang karena ada komunitasnya,” ucapnya. (Baca juga: 10 Sneakers Legendaris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan “Sneakers” Mulai Tren di Indonesia?", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/04/22/140600620/kapan.sneakers.mulai.tren.di.indonesia..
Penulis : Shierine Wangsa Wibawa
Penulis Shierine Wangsa Wibawa | EditorShierine Wangsa Wibawa KOMPAS.com -- Anda mungkin baru mengenal istilah sneakers, sebutan untuk sepatu olahraga, selama beberapa tahun terakhir. Namun, budaya dan popularitas sepatu ini di Indonesia ternyata sudah dimulai sejak ’90-an. Hal ini diungkapkan oleh Pandu Polo, perwakilan dari Indonesia Sneaker Team dalam acara konferensi pers Sneakerpeak Kemang di Main Lobby Lippo Mall Kemang, kemarin (21/4/2017). “Di Indonesia sendiri, kita mulainya dari ’90-an akhir karena pengaruh dari popularitas skateboard di Indonesia. Pada waktu itu, yang populer pasti Nike dan Adidas,” katanya. Namun, perkembangan tren sneakers di Indonesia menjadi semakin cepat, terutama pada lima tahun terakhir, sehingga kini masyarakat Indonesia tidak hanya mengenal kedua label itu saja. “Semua brand berlomba-lomba naikin popularitas dengan kerjasama sama artist,” katanya. Hal ini tentu tidak lepas dari peran komunitas sneakers di Indonesia seperti Indonesia Sneaker Team. Bludshot, pendiri komunitas online fotografi yang berfokus pada budaya sneakers Team Cozy, berkata bahwa budaya sneakers di Indonesia berbeda dengan di Amerika Serikat yang lebih individualistis. “Di Amerika, ada dinding yang membatasi satu kolektor dengan kolektor lainnya. Jadi, Anda harus mengenal seseorang yang penting untuk mengetahui dan membeli koleksinya. Namun, kalau di Indonesia, hal ini jadi lebih gampang karena ada komunitasnya,” ucapnya. (Baca juga: 10 Sneakers Legendaris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan “Sneakers” Mulai Tren di Indonesia?", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/04/22/140600620/kapan.sneakers.mulai.tren.di.indonesia..
Penulis : Shierine Wangsa Wibawa
Penulis Shierine Wangsa Wibawa | EditorShierine Wangsa Wibawa KOMPAS.com -- Anda mungkin baru mengenal istilah sneakers, sebutan untuk sepatu olahraga, selama beberapa tahun terakhir. Namun, budaya dan popularitas sepatu ini di Indonesia ternyata sudah dimulai sejak ’90-an. Hal ini diungkapkan oleh Pandu Polo, perwakilan dari Indonesia Sneaker Team dalam acara konferensi pers Sneakerpeak Kemang di Main Lobby Lippo Mall Kemang, kemarin (21/4/2017). “Di Indonesia sendiri, kita mulainya dari ’90-an akhir karena pengaruh dari popularitas skateboard di Indonesia. Pada waktu itu, yang populer pasti Nike dan Adidas,” katanya. Namun, perkembangan tren sneakers di Indonesia menjadi semakin cepat, terutama pada lima tahun terakhir, sehingga kini masyarakat Indonesia tidak hanya mengenal kedua label itu saja. “Semua brand berlomba-lomba naikin popularitas dengan kerjasama sama artist,” katanya. Hal ini tentu tidak lepas dari peran komunitas sneakers di Indonesia seperti Indonesia Sneaker Team. Bludshot, pendiri komunitas online fotografi yang berfokus pada budaya sneakers Team Cozy, berkata bahwa budaya sneakers di Indonesia berbeda dengan di Amerika Serikat yang lebih individualistis. “Di Amerika, ada dinding yang membatasi satu kolektor dengan kolektor lainnya. Jadi, Anda harus mengenal seseorang yang penting untuk mengetahui dan membeli koleksinya. Namun, kalau di Indonesia, hal ini jadi lebih gampang karena ada komunitasnya,” ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan “Sneakers” Mulai Tren di Indonesia?", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/04/22/140600620/kapan.sneakers.mulai.tren.di.indonesia..
Penulis : Shierine Wangsa Wibawa
Penulis Shierine Wangsa Wibawa | EditorShierine Wangsa Wibawa KOMPAS.com -- Anda mungkin baru mengenal istilah sneakers, sebutan untuk sepatu olahraga, selama beberapa tahun terakhir. Namun, budaya dan popularitas sepatu ini di Indonesia ternyata sudah dimulai sejak ’90-an. Hal ini diungkapkan oleh Pandu Polo, perwakilan dari Indonesia Sneaker Team dalam acara konferensi pers Sneakerpeak Kemang di Main Lobby Lippo Mall Kemang, kemarin (21/4/2017). “Di Indonesia sendiri, kita mulainya dari ’90-an akhir karena pengaruh dari popularitas skateboard di Indonesia. Pada waktu itu, yang populer pasti Nike dan Adidas,” katanya. Namun, perkembangan tren sneakers di Indonesia menjadi semakin cepat, terutama pada lima tahun terakhir, sehingga kini masyarakat Indonesia tidak hanya mengenal kedua label itu saja. “Semua brand berlomba-lomba naikin popularitas dengan kerjasama sama artist,” katanya. Hal ini tentu tidak lepas dari peran komunitas sneakers di Indonesia seperti Indonesia Sneaker Team. Bludshot, pendiri komunitas online fotografi yang berfokus pada budaya sneakers Team Cozy, berkata bahwa budaya sneakers di Indonesia berbeda dengan di Amerika Serikat yang lebih individualistis. “Di Amerika, ada dinding yang membatasi satu kolektor dengan kolektor lainnya. Jadi, Anda harus mengenal seseorang yang penting untuk mengetahui dan membeli koleksinya. Namun, kalau di Indonesia, hal ini jadi lebih gampang karena ada komunitasnya,” ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan “Sneakers” Mulai Tren di Indonesia?", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/04/22/140600620/kapan.sneakers.mulai.tren.di.indonesia..
Penulis : Shierine Wangsa Wibawa
KOMPAS.com -- Anda mungkin baru mengenal istilah sneakers, sebutan untuk sepatu olahraga, selama beberapa tahun terakhir. Namun, budaya dan popularitas sepatu ini di Indonesia ternyata sudah dimulai sejak ’90-an. Hal ini diungkapkan oleh Pandu Polo, perwakilan dari Indonesia Sneaker Team dalam acara konferensi pers Sneakerpeak Kemang di Main Lobby Lippo Mall Kemang, kemarin (21/4/2017). “Di Indonesia sendiri, kita mulainya dari ’90-an akhir karena pengaruh dari popularitas skateboard di Indonesia. Pada waktu itu, yang populer pasti Nike dan Adidas,” katanya. Namun, perkembangan tren sneakers di Indonesia menjadi semakin cepat, terutama pada lima tahun terakhir, sehingga kini masyarakat Indonesia tidak hanya mengenal kedua label itu saja. “Semua brand berlomba-lomba naikin popularitas dengan kerjasama sama artist,” katanya. Hal ini tentu tidak lepas dari peran komunitas sneakers di Indonesia seperti Indonesia Sneaker Team. Bludshot, pendiri komunitas online fotografi yang berfokus pada budaya sneakers Team Cozy, berkata bahwa budaya sneakers di Indonesia berbeda dengan di Amerika Serikat yang lebih individualistis. “Di Amerika, ada dinding yang membatasi satu kolektor dengan kolektor lainnya. Jadi, Anda harus mengenal seseorang yang penting untuk mengetahui dan membeli koleksinya. Namun, kalau di Indonesia, hal ini jadi lebih gampang karena ada komunitasnya,” ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan “Sneakers” Mulai Tren di Indonesia?", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/04/22/140600620/kapan.sneakers.mulai.tren.di.indonesia..
Penulis : Shierine Wangsa Wibawa
KOMPAS.com -- Anda mungkin baru mengenal istilah sneakers, sebutan untuk sepatu olahraga, selama beberapa tahun terakhir. Namun, budaya dan popularitas sepatu ini di Indonesia ternyata sudah dimulai sejak ’90-an. Hal ini diungkapkan oleh Pandu Polo, perwakilan dari Indonesia Sneaker Team dalam acara konferensi pers Sneakerpeak Kemang di Main Lobby Lippo Mall Kemang, kemarin (21/4/2017). “Di Indonesia sendiri, kita mulainya dari ’90-an akhir karena pengaruh dari popularitas skateboard di Indonesia. Pada waktu itu, yang populer pasti Nike dan Adidas,” katanya. Namun, perkembangan tren sneakers di Indonesia menjadi semakin cepat, terutama pada lima tahun terakhir, sehingga kini masyarakat Indonesia tidak hanya mengenal kedua label itu saja. “Semua brand berlomba-lomba naikin popularitas dengan kerjasama sama artist,” katanya. Hal ini tentu tidak lepas dari peran komunitas sneakers di Indonesia seperti Indonesia Sneaker Team. Bludshot, pendiri komunitas online fotografi yang berfokus pada budaya sneakers Team Cozy, berkata bahwa budaya sneakers di Indonesia berbeda dengan di Amerika Serikat yang lebih individualistis. “Di Amerika, ada dinding yang membatasi satu kolektor dengan kolektor lainnya. Jadi, Anda harus mengenal seseorang yang penting untuk mengetahui dan membeli koleksinya. Namun, kalau di Indonesia, hal ini jadi lebih gampang karena ada komunitasnya,” ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan “Sneakers” Mulai Tren di Indonesia?", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/04/22/140600620/kapan.sneakers.mulai.tren.di.indonesia..
Penulis : Shierine Wangsa Wibawa

Komentar

Postingan Populer

Total Tayangan Halaman

Buku Tamu